Diduga Dinas Kesehatan Tebing Tinggi  Ragu Menerapkan Aturan Tentang Rumah Sakit

Diduga Dinas Kesehatan Tebing Tinggi  Ragu Menerapkan Aturan Tentang Rumah Sakit

TEBINGTINGGI,(PAB)----

Pelayanan kemanusiaan yang seharusnya menjadi pedoman ,namun Rumah Sakit Chevani Tebing Tinggi ternyata malah menolak pasien persalinan hanya karena hasil pemeriksaan antigen positip covid dan tidak berusaha agar Ibu yang hendak bersalin beserta bayi selamat dalan persalinan..(17/9/21). 
Hal ini terjadi pada seorang pasien inisial NM, warga Jl. Gunung Bhakti LKMD Lk I Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan Tebing Tinggi,pada tanggal 5 agustus 2021 datang hendak bersalin ke Rumah Sakit Chevani di Jl.HM Yamin no. 17  Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan.  Karena hasil antigen “positip” maka pasien ditolak untuk tidak dilayani dan tidak diberi rujukan ke rumah sakit yang sesuai untuk persalinan dan juga untuk penanganan covid, sehingga berakibat si bayi meninggal karena terlambat mendapat pelayanan bersalin. Adanya hasil antigen “positip” covid, pihak RS Chevani diduga tidak melakukan prosedur protokol covid sesuai dengan yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam hal mengurangi penyebaran covid di setiap wilayah di Indonesia, dimana RS Chevani melalui pak Siagian selaku perwakilan RS Chevani dalam konfirmasi Tim Wartawan berani  mengatakan telah melakukan pelaporan ke bagian protokol Covid di Dinas Kesehatan Tebing Tinggi.Begitu enteng pihak RS Chevani dalam menanggapi konfirmasi Tim Wartawan dan sepertinya penolakan dalam pelayanan persalinan yang berakhir dengan si bayi meninggal bukan masalah kemanusiaan , yang penting proses bisnis dengan menerima bayaran atas pemeriksaan antigen dengan hasil positip  cukup kuat untuk menolak pasien, dan dianggap merupakan pelayanan sesuai dengan protokol covid. 
Konfirmasi lanjutan yang dilakukan Tim Wartawan kepada Kepala Puskesmas Rantau Laban di tempat kerjanya di Jl.Bukit Tempurung Lingkungan 1 Kelurahan Lalang , Kecamatan Rambutan ,dr Fitriana langsung melakukan konfirmasi kepada Dinas Kesehatan bagian satgas covid  …,dan diperoleh informasi bahwa  belum ada laporan ke Dinas Kesehatan ataupun Satgas Covid terkait hasil antigen “positip “ atas nama inisial NM sehingga belum ada perintah untuk melaksanakan Strissing di kediaman pasien inisial NM. Melihat adanya informasi yang berbeda antara pihak RS Chevani dengan Kepala Puskesmas Rantau Laban, Tim Wartawan melakukan investigasi dan/atau konfirmasi kepada Dinas Kesehatan Tebing Tinggi .Walaupun sangat sulit untuk menjumpai Kepala Dinas Kesehatan Tebing Tinggi , berhubung Azhar selaku Kepala Dinas berada di masa purna Bakti dan juga penggantinya dr Henny selaku Plt Kepala Dinas Kesehatan Tebing Tinggi tidak berkeinginan untuk dijumpai; Tim Wartawan melakukan konfirmasi lewat WA mempertanyakan “ Apa tindakan Dinas Kesehatan Tebing Tinggi atas langkah yang dilakukan RS Chevani terhadap pasien dan juga penanganan covid 19 dan apakah Dinas sanggup menjalankan program pemerintah terkait covid 19. “ Dan juga apakah ada tekanan dari pihak tertentu dalam pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan dalam mellakukan tindakan atas RS Chevani (?). Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Henny menjawab konfirmasi wartawan lewat Wa : “ Saya bukan mengelak untuk bertemu tapi setiap Bapak datang ke kantor, saya memang ada kegiatan di luar kantor. Makanya saya takut berjanji karena takut mengecewakan. Tapi bidang yang menangani RS Chevani sudah bertemu dengan Bapak yaitu sdr Raja dan beliau sudah saya minta untuk menindaklanjuti   laporan Bapak untuk menanyakan hal tersebut ke RS Chevani” Kata dr Henny. 

“ Dalam melayani masyarakat kita tidak mendapat tekanan dari siapapun. Kita berusaha untuk bekerja sebaik mungkin dan semua itu butuh proses…”. Tambah Plt Kadi Kesehatan. Dalam keterangannya dr Henny mengatakan Tim Wartawan sudah bertemu dengan sdr Raja yang mana pada konfirmasi kepada sdr Raja adalah berkaitan dengan pelayanan BPJS dan terpisah dengan kejadian di RS Chevani… yang mana memang menjadi ranah Kepala Dinas . Dinas Kesehatan Tebing Tinggi diduga belum dapat mengambil kesimpulan atas aturan yang seharusnya diterapkan dalam pelayanan rumah sakit , apakah dilihat dari sisi kemanusiaan ataukah dilihat dari sisi bisnis semata.Terlebih dalam penggunaan alat antigen yang berkaitan dengan covid 19…apakah kegunaan alat antigen diukur dari sisi kemanusiaan atau bagian dari bisnis  yang mana dalam hal ini pasien inisial NM diterima untuk pemeriksaan antigen yang kemudian untuk ditolak dalam persalinan …dimanakah sisi pelayanannya ??? Diharapkan Dinas Kesehatan Pro aktip untuk melakukan penelusuran atas kasus pasien insial NM dan proses penanganan covid di RS Chevani…(GSM) 

Berita Lainnya

Index